Pernah mendapati daun sawi yang anda tanam rusak dengan lubang kecil-kecil yang banyak. Ketika diamati dan dicari penyebabnya ternyata tidak ditemukan tanda-tanda serangan ulat daun. Mungkin ada yang pernah mengalami hal ini seperti yang terjadi pada tanaman saya.
Lalu, bisakah masalah hama tanaman sawi ini diatasi? Bagaimana cara untuk mengatasi daun sawi yang bolong-bolong atau berlubang kecil - kecil tersebut?
Sebelum lebih jauh membahas mengenai solusi tentu harus dikaji dan diurut dulu dari awal. Harus ditemukan dulu sebabnya. Baru setelah itu membahas solusi.
Kita cari dulu penyebabnya. Kenapa daun bisa rusak seperti itu? Kalau melihat kerusakannya maka bisa dipastikan penyebabnya bukan ulat.
Benar, salah satu hama yang bisa menyebabkan daun tanaman sawi berlobang-lobang adalah sejenis kutu pemakan daun. Bentuknya sangat kecil dan bisa melompat. Lebih mirip kumbang, ada sayap tapi sepertinya tidak terbang.
Hama ini lebih agresif gerakannya. Bahkan sangat sulit untuk dipegang. Kalau hama ulat bisa ditangani dengan cara diambil satu-satu maka tidak untuk hama yang satu ini.
Gerakan hama "kutu pemakan daun" ini sangat gesit dan sulit ditangkap. Ketika sudah menyerang maka kemungkinan besar daun yang rusak sudah tidak akan bisa pulih.
Kecuali jika tanaman diserang saat usia masih sangat kecil dan daun yang rusak bisa berganti dengan yang lebih muda. Lalu bagaimana cara mengatasi hama yang satu ini?
1) Mengatasi daun sawi berlubang dengan obat kimia
Hama ini kalau tidak ditangani segera maka akan sangat merusak. Meski duan-daun masih berbentuk tetapi daun sawi tidak akan mulus. Kemungkinan juga akan mempengaruhi minat konsumen yang akan membeli.
Oleh karena itu penanganan yang sesegera mungkin wajib untuk dilakukan. Salah satu caranya adalah dengan melakukan penyemprotan pestisida kimia. Jenis pestisida yang banyak tersedia dipasaran.
Jenis obat hama yang digunakan sebaiknya yang bisa diserap tanaman karena menurut pengalaman penulis untuk obat yang langsung menyasar ke hama ini tidak begitu efektif.
Contoh obat yang bisa digunakan, mungkin, adalah yang bersifat sistemik, karena penulis sendiri kurang begitu yakin. Penyemprotan bisa dilakukan secara rutin agar hasil bisa maksimal.
2) Mengatasi daun sawi bolong dengan cara alami
Dari pengalaman penulis dalam mengatasi masalah daun sawi rusak ini cara yang paling efektif adalah dengan mengatasinya menggunakan metode alami. Metode apa yang yang dimaksud disini, apakah menggunakan obat atau bagaimana?
Ada dua perlakuan yang bisa dikerjakan untuk mengatasi masalah ini. Yang pertama yaitu menggunakan penyemprotan dengan pestisida nabati.
Pestisida nabati ini bisa disemprotkan secara rutin untuk mengurangi serangan hama pada tanaman sawi. Bisa disemprotkan tiga hari sekali atau lima hari sekali untuk menanganan maupun pencegahan.
Pemberian pestisida nabati dari bahan alam ini hasilnya tidak langsung nyata terlihat. Efeknya lebih agar hama - hama yang menyerang merasa enggan dan tidak suka dengan daun tanaman.
Secara perlahan penggunaan pestisida nabati ini bisa mengusir berbagai hama tanaman. Jadi hasilnya tidak bisa diharapkan dalam jangka pendek atau cepat.
Cara kedua adalah dengan melakukan rotasi tanaman. Jika suatu lahan sudah diserang dengan hama ini dan dilakukan penanaman secara terus menerus maka hama ini tidak akan hilang. Serangan hama akan selalu ada.
Maka untuk memutus mata rantai, untuk mengusir hama ini secara efektif adalah dengan melakukan pergantian tanaman yang ditanam. Dengan rotasi tanaman maka hama tidak akan bisa bertahan dilahan yang kita miliki.
Demikian tadi cara terbaik - yang pernah penulis terapkan - untuk mengatasi daun sawi rusak berlubang. Agar lebih jelas silahkan simak juga video dokumentasi yang sudah penulis siapkan berikut!
Beberapa cara yang dipaparkan di atas tidak mutlak, bisa efektif dan bisa juga tidak. Banyak faktor yang bisa mempengaruhinya.
Lebih jauh, sebenarnya masih ada satu solusi lain yang bisa dipertimbangkan untuk mengatasi masalah pengendalian hama dan penyakit pada tanaman sawi. Tapi perlu modal besar. Yaitu dengan menggunakan greenhouse.
Meski begitu, greenhouse tentu bukan solusi yang bisa diterapkan pada kebun sayuran skala rumahan yang kita miliki. Maka dari itu, mungkin rotasi tanaman adalah salah satu penanganan terbaik yang bisa diterapkan.
