Saturday, October 10, 2020

Tips Budidaya Ikan Patin Untuk Pemula Saat Pandemi Covid 19 Agar Untung

Ikan patin, salah satu jenis ikan konsumsi yang satu ini juga memiliki tingkat kebutuhan yang lumayan besar. Masyarakat umum banyak yang menyukai ikan patin karena rasanya yang cukup lezat. 

Wajar jika usaha yang satu ini juga memiliki potensi yang cukup lumayan untuk ditekuni. Apalagi di tengah pandemi covid 19 ini. Saat harus banyak di rumah karena corona, tentu budidaya ikan bisa jadi usaha sampingan untuk menambah pendapatan. 

Tapi, sebelum memulai usaha ini tentu saja kita harus mempelajari bagaimana peluang usaha budidaya ikan patin tersebut. Baru setelah itu kita bisa menyiapkan berbagai langkah yang diperlukan. 

Pada pembahasan ini kita tidak akan membahas mengenai peluang atau prospek usaha perikanan ini karena pembahasan tersebut telah dibahas sebelumnya secara terpisah.

Yang akan kita dalami kali ini adalah mengenai teknik-teknik budidaya yang harus kita pelajari sebelum membuka usaha ini. Karena itu bagi yang sudah memutuskan untuk mencoba membuka usaha budidaya ikan konsumsi bisa mempelajari pembahasan ini sampai tuntas. 

1) Budidaya ikan patin di kolam terpal 
2) Resensi budidaya ikan patin di kolam terpal 
3) Budidaya ikan gurame 
4) Budidaya ikan lele 
5) Cara budidaya ikan patin 
6) Video budidaya ikan patin 
7) Makalah budidaya ikan patin 
8) Budidaya ikan patin pdf 

Kalau urusan cara pelihara ikan patin sebenarnya tidak berbeda jauh dengan cara budidaya ikan lainnya misalnya saja ikan mas, lele, dan ikan konsumsi lain.

Meski begitu kita harus mempelajari lebih jauh mengenai karakteristik dari ikan ini. Yang jelas, harus ada persiapan yang benar-benar matang sebelum memulai usaha ikan tersebut. 

A. Persiapan sebelum budidaya patin 

Pembesaran ikan patin di kolam khusus untuk pembesaran biasanya pembesaran patin ini di lakukan setelah ikan tersebut di pelihara dahulu di kolam pendederan. 

Namun ada pula orang yang langsung memeliharanya di kolam pembesaran tanpa harus melalui kolam pendederan terlebih dahulu. 

Pemeliharaan di kolam pendederan di lakukan untuk ikan patin yang berukuran masih sangat keicil. benih patin di jual di pasaran ada yang masih kecil-kecil sehingga harus di dederkan dahulu. 

Tetapi bila ukuran benih tersebut sudah berukuran sudah cukup besar maka pendederan tidak di perlukan lagi artinya begitu di beli bibit tersebut langsung di pelihara di kolam pembesaran. 

Ikan patin tidak selalu memilih jenis kolam tertentu. Ikan ini dapat di pelihara dan tetap bisa tumbuh dengan baik di berbagai jenis kolam. 

Jenis kolam yang bisa di gunakan untuk pembesaran ikan patin yaitu kolam Irigasi, tadah hujan atau kolam rawa non pasang surut.

1. Kolam Irigasi 
Sesuai dengan namanya, kolam irigasi memperoleh air dari jaringan irigasi. penggunaan kolam irigasi bagi pembesaran ikan patin sangat di anjurkan karena di dalam kolam ini air tersedia sepanjang waktu dan jauh dari kekhawatiran kemungkinan kekurangan air. 

Dalam pembuatan kolam irigasi penentuan luas kolam lebih leluasa sehingga kolam bisa di buat menjadi lebih besar. 

Sebelum di putuskan untuk membangun kolam jenis tanah juga harus di ketahui karena jenis tanah ini akan berpengaruh langsung terhadap tingkat kesuburan air kolam. 

2. Kolam Tadah Hujan 
Kolam tadah hujan ini adalah kolam yang hanya mendapat sumber air dari hujan. Kolam tadah hujan di buat bila di sekitar kita tidak tersedia sumber air irigasi atau pun sumber air tanah. 

Jadi sumber air untuk mengisi air kolam sepenuhnya berasal dari air hujan. karena hanya mengandalkan air hujan maka curah hujan akan menentukan jumlah atau volume atau air kolam. 

Ikan patin mengharapkan kolam dengan kedalaman tertentu (1 - 1,5 meter). Bila menggunakan kolam tadah hujan untuk pembesaran maka harus di pastikan air tersedia cukup sepanjang masa pemeliharaan. Itulah sebabnya pembangunan kolam tadah hujan tidak dapat di lakukan di sembarang tempat. 

3. Kolam Rawa Non Pasang Surut 
Meskipun tidak populer, pembesaran patin di rawa kususnya di rawa non pasang surut sudah pernah di coba di kartamulia muara inim sumatra selatan hasilnya pertumbuhan ikan patin yang cukup baik terutama pada kolam rawa pasang surut yang sudah lama di bangun. 

Umumnya kolam rawa bersifat sangat asam (pH rendah, kurang dari 4). Sifat tanah dan air kolam yang asam sebenarnya tidak cukup baik untuk pembesaran ikan patin. 

Namun hal ini dapat di atasi dengan teknik reklamasi. Caranya kolam rawa tersebut di aliri air baru untuk mempercepat proses pelepasan material asam dan selanjutnya di buang ke perairan ke yang lebih luas. 

B. Langkah Budidaya Ikan Patin 

Untuk yang sudah akrab dengan budidaya ikan konsumsi tentunya tidak akan terlalu bingung dengan teknik budidaya ikan patin ini karena garis besarnya sama sama. 

Namun begitu dalam proses pemeliharaan ikan patin kita perlu benar-benar menyiapkan kolam sesuai dengan karakteristik lingkungan alam ikan patin yang baik. Selengkapnya mari kita bahas satu persatu berbagai langkah yang harus kita lakukan di bawah ini.

1. Persiapkan Kolam 
Saat mempersiapkan kolam yang akan di jadikan untuk media budidaya seperti yang sudah di jelaskan di atas kolam harus di keringkan terlebih dahulu sampai dasar kolam retak-retak. 

Sebelum digunakan taburi pupuk kompos di permukaan dasar kolam dengan tujuan untuk membuat bibit fitoplankton nantinya. 

Setelah pupuk di kompos di taburkan taburkan juga Pupuk kapur dan pupuk urea yang bertujuan untuk menyetabilkan kadar asam air. Konstruksi kolam bisa di sesuaikan dengan kebutuhan misal 5 M x 10 M dengan kedalaman 2 - 3 M. 

Jika kita tidak mempunyai cukup lahan kita dapat membuat petak kolam lebih kecil yang di sarankan yaitu kedalam kolam karena ikan patin merupakan ikan yang suka dengan kedalam air. 

2. Pengisian Air 
Pengisian air dapat di lakukan setelah semua syarat di atas terpenuhi. isi kolam dengan air kira-kira 50 - 100 CM, dengan tujuan untuk mempermudah ikan patin menjalani aktifitas menghirup oksigen jika air terlalu dalam maka ikan akan sulit untuk melakukan hal tersebut.

Lalu biarkan kolam dengan posisi air seperti itu hingga 2 minggu lamanya sampai air berwarna kehijauan. karena di dalam kolam terdapat banyak makanan alami ketika air sudah berwarna kehijauan. 

3. Tebar Benih 
Pada saat penebaran benih ada hal yang harus di perhatikan. Sebelum benih ikan di tebarkan ke kolam hal yang kita lakukan adalah : 
  • Siapkan Ember/Bak. 
  • Masukan Air yang kita ambil dari kolam calon budidaya. 
  • Masukan Benih patin kedalam ember tersebut kurang lebih selama 30 menit dengan tujuan untuk membuat ikan melakukan penyesuaian dengan habitatnya nanti supaya tidak stres dan mengakibatkan kematian. 
  • Setelah Itu masukan benih ikan kedalam kolam dengan kepadatan tebar 5 ekor/ 1 M persegi. agar mengalami laju pertumbuhan yang cepat. 

4. Pemberian Pakan 
Ikan Patin tergolong ikan yang rakus makan seberapapun kita kasih makan maka akan habis tetapi langkah tersebut tidak efektif. 

Frekuesi pemberian pakan cuku dengan pagi siang dan malam hari dengan jenjang waktu pagi hari pukul 06.00 WIB siang hari pukul 13.00 WIB dan Malam Hari pukul 20.00 WIB dengan jumlah 30 % pagi hari, 30 % siang hari, 40 % malam hari. 

Dengan kandungan gizi protein 25%, karbohidrat 25%, lemak 35%. Pakan dapat di berikan berupa pelet ikan dan pakan tambahan pakan buatan. 

5. Perawatan 
Ketika Ikan berusia 40 hari kita harus melakukan seleksi/sortir dengan alat penyortir ikan. Kita dapat membeli dari toko peralatan budidaya ikan dengan tujuan untuk membuat ikan sama besarnya dan dalam jangka waktu yang sama. 

6. Panen 
Panen ikan patin dapat di lakukan setelah 5 bulan masa budidaya. Untuk mendapat besar ikan sesuai ketentuan pasar kita dapat menyesuaikan dengan panjang masa budidaya. 


Panen di sarankan untuk dilakukan pengangkatan semua ikan di dalam kolam dan di pindahkan kedalam kolam terpal untuk menghindari stres dan kematian.

C. Tips untuk pertimbangan

Sudah dibahas masalah teknis pemeliharaan dan kita sampai pada beberapa catatan penting. Saat situasi sulit seperti ini usaha kolam ikan seperti ini memang cukup baik dan bisa dilakukan. Sebelum memulai ada baiknya dianalisa kebutuhan pasar.

Kalau masih ada pembatasan wilayah maka mungkin kita bisa memasok kebutuhan daerah kita lebih dahulu. Jadi bisa dimulai dengan skala tertentu yang sesuai. Jangan terlalu banyak. 

Penebaran benih bisa ditarget untuk kebutuhan satu daerah, dengan begitu modalnya tidak terlalu besar dan resiko pun demikian. Kita tahu sendiri, pandemi covid berdampak hampir ke semua sektor, jadi harus bijak juga.

Khusus untuk pasca panen, mungkin bisa lebih kreatif dengan mencoba sistem penjualan atau pemasaran melalui online. 

Kan sekarang ini yang lebih menonjol adalah ONLINE. Belajar online, belanja juga kan begitu. Kenapa jual ikan hasil panen sendiri tidak bisa online? Benar tidak.

Mudah-mudahan sedikit beberapa tips usaha budidaya ikan patin di atas bisa menjadi sumber modal pengetahuan bagi kita yang berniat mencoba usaha di bidang perikanan. 

Jangan lupa, pelajari juga beberapa informasi lain yang sudah disiapkan di bagian akhir tulisan ini. Itu saja, semoga bermanfaat dan salam sukses!

Tips Budidaya Ikan Patin Untuk Pemula Saat Pandemi Covid 19 Agar Untung Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Irma